Inilah Desain Kapal Induk IndonesiaTer
inspirasi dengan di anggap remehnya negara kita oleh malaysia, maka
dengan menguras pikiran saya mencoba untuk men-desain kapal induk untuk
republik yang kita cintai ini, mungkin diantara agan² ada yang menyukai
atau ada juga yg tidak menyukai, bagi saya itu adalah hal lumrah, dan
bagi saya ini hanya hayalan belaka dan tidak akan sampai ter-realisasi
kan, ya mudah²an aja negara kita ini ada kemauan untuk membangun kapal
sebesar ini, demi untuk menjaga kedaulatan dan martabat bangsa.
Dengan
adanya pemusatan populasi di daerah dekat lautan, keberadaan AL dapat
mempengaruhi peristiwa dunia. Serangan dari laut merupakan salah satu
hal vital dalam strategi militer. AL dapat menyediakan sarana bagi
angkatan lain untuk melakukan penyerangan lanjutan, seperti ”tempat
tinggal” yang aman bagi tentara, pelabuhan dan lapangan terbang di
lautan. Hal ini dapat dipenuhi dengan adanya kapal induk.
Sebuah
kapal induk init mengangkut lebih dari 100 pesawat dan 8000 tentara.
Sebuah kapal induk dengan 70 pesawat militer dapat mengirimkan lebih
dari 250 serangan sehari terhadap target di daerah pesisir. Akan tetapi,
target dengan jarak yang relatif jauh masih dapat diserang, bukan hanya
di daerah pesisir. Sebuah kapal induk biasanya membawa stok bom lebih
dari 9000 buah. Class and type : giant double deck-class aircraft carrier
Displacement : 170,000 long tons [2]
Length : Overall : N/A
Waterline : N/A
Beam: Overall : N/A
Waterline : N/A
Speed : N/A
Range : Essentially unlimited distance ; 25 years
Complement : Ship’s company : 4,700
Air wing : N/A
Electronic warfare and decoys : SLQ-32A(V)4 Countermeasures suite
SLQ-25A Nixie torpedo countermeasures
Armament : 2 × 21 cell Sea RAM
2 × Mk 29 Sea Sparrow
Armor : Classified
Aircraft carried : 120 fixed wing and helicopters
Terminal for sub-marines : 2 terminal
Kapal
Induk ini menggunakan mesin bertenaga nuklir yang diperoleh dari
reaktor nuklir yang berada pada kapal tersebut yang dihubungkan dengan
turbin uap. Tenaga uap yang dihasilkan kapal Induk tersebut selain
sebagai penggerak kapal juga digunakan sebagai suber tenaga listrik
serta tenaga uapnya digunakan sebagai pengatur tekanan pada catapult
kapal induk untuk meluncurkan pesawat. Untuk Armada Amerika serikat
kapal ini diberi kode CVN contoh kapal induk nuklir adalah USS Ronald
Reagan, USS Kitty Hawk, USS Enterprise.
Kapal
induk (bahasa Inggris: carrier vessel, CV) adalah sebutan untuk kapal
perang yang memuat pesawat tempur dalam jumlah besar. Tugasnya adalah
memindahkan kekuatan udara ke dalam armada angkatan laut sebagai
pendukung operasi-operasi angkatan laut. Selain itu juga digunakan
sebagai pusat komando operasi dan sebagai kekuatan detterence atau
memberikan efek gentar pada lawan. Sebagai kapal yang membawa pesawat,
kapal induk memiliki fleksibilitas tempur yang lebih tinggi dibanding
jenis kapal perang lainnya. Selain kegunaan tempur, kapal induk juga
memiliki fungsi-fungsi lain seperti pengintaian, superioritas udara,
atau memberikan bantuan. Kapal induk pertama kali digunakan oleh
Angkatan Laut Inggris, namun sampai menjelang perang dunia kedua
negara-negara barat termasuk Amerika Serikat masih enggan menggunakannya
sebagai kekuatan Angkatan laut utama. Konsep konvensional armada
angkatan laut saat itu didominasi oleh Kapal jelajah berat, Kapal
jelajah, Kapal perusak (destroyer) dengan ukuran meriam yang cukup besar
hal ini memang disebabkan bahwa kapal induk dipandang cukup rentan dan
riskan bila digunakan dalam operasi maritim.
Adalah Angkatan Laut
Jepang (Kaigun) yang menggunakan kapal Induk secara efektif pada awal
perang dunia II. Akibat perjanjian maritim antara Inggris Amerika dan
Jepang serta Perancis dan Jerman disepakati rasio tonase 5:5:3:1,5:1,5
untuk USA, Inggris, Jepang, Perancis dan Jerman membuat Jepang
mengakalinya dengan membuat kapal induk ukuran sedang tetapi dilengkapi
kekuatan udara yang mematikan sekalipun menuai kemarahan dari pihak
militer sendiri. Bukti dari rekayasa Jepang adalah serangan atas Pearl
Harbour 9 Desember 1941 yang menyadarkan Barat akan fungsi kapal induk
yang dapat melakukan serangan mematikan atas instalasi sasaran lawan.
Saat mulainya Perang Pasifik, Jepang memiliki 6 kapal induk yaitu Akagi,
Kaga, Soryu, Hiryu, Shokaku, dan Zuikaku, dan 2 kapal induk ringan
yaitu Hosho dan Ryujo. Jepang kehilangan 4 kapal induknya pada
Pertempuran Midway, yaitu Akagi, Kaga, Soryu, dan Hiryu. Sejak saat itu,
ofensif-ofensif Jepang menggunakan kapal induk sudah dihentikan dan
menjadi tidak berarti lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar