saat duduk tertegun di pangkuan malam
daun cinta yang mengering
gugur berserakan dari dahan
lunglai sudah yang dulu berbunga merekah
kala sang rembulan melirik syahdu
seakan menengelamkan sejuta rasa
ke dasar lautan rindu
yang seluas samudera lara
yang airnya dari tetesan hujan cinta
meskipun daun kering kian terhempas angin
dan ombak lautan menyapu rindu
sampai saat ombak berduri
menyeret sekujur rambut hati ini
dan ikrar puisi cinta ini terjadi
lewat elok bait yang murni
saat lirikan rembulan menyapa lagi
ku ingin selipkan secarik kata ini
di setiap kedip lirikan lirih
di sudut bola matanya yang indah merepih
semua bara rasa yang telah terjadi
#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar